Petugas memindahkan kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet-100 dari ruang otopsi ke dalam tenda Disaster Victims Identification (DVI) untuk proses rekonsiliasi jenazah di Rumah Sakit Polri Soekanto Kramat Jati, Jakarta, Rabu (16/5). (ANTARA/M Agung Rajasa)
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI), Kombes Pol Anton Castiliani mengungkapkan keluarga korban menyatakan keberatan apabila data dan nama korban dipublikasikan ke media. Apalagi, lanjutnya, proses identifikasi masih belum selesai.
"Pihak keluarga 100 persen menyatakan keberatan. Oleh karena itu untuk menghormati, kami tidak menyebutkan data-data korban yang telah teridentifikasi itu," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Anton mengatakan pihaknya telah menghubungi pihak keluarga korban pada Jumat pagi. Beberapa keluarga korban juga diundang untuk ke Rumah Sakit Polri karena tim DVI masih memerlukan data antemortem.
"Atas permintaan pihak keluarga kami tidak akan menyebutkan keluarga mana yang akan kami hubungi," tambahnya.
Sebelumnya Kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Brigjen Pol Agus Prayitno, mengatakan hingga Jumat siang tim DVI Mabes Polri total sudah mengidentifikasi 15 korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100.
Agus menjelaskan ke-15 korban yang sudah teridentifikasi terdiri atas 13 warga negara Indonesia dan dua warga negara asing.
"Lima orang wanita dan sepuluh orang laki-laki," katanya serta menambahkan tim DVI Mabes Polri melakukan identifikasi korban berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari, gigi geligi, DNA dan properti korban.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
clik dulu