Kali ini adalah pengalaman sex saya dengan ABG yang masih SMU bernama
Linda. Setelah saya mengirimkan cerita saya tersebut, saya mendapat
email dari Linda yang katanya tertarik dengan pengalaman saya dan
kebetulan dia sedang di Lombok dalam rangka liburan bersama keluarganya.
Kami janjian lewat email bertemu pada bulan Oktober di sebuah rental
internet di Mataram. Tentu saja pembaca, saya yang menentukan lokasinya
di rental internet tersebut, karena hari itu saya masih harus membalas
beberapa email yang ingin berkenalan denganku dan mencari tahu tentang
pariwisata di Lombok.
Pada hari Kamis, saya sudah stand by di
rental tersebut, berdebar-debar juga rasanya saya menunggu Linda,
seperti apa rupanya ya.
"Selamat pagi, Om namanya Andi khan?"
"Ya, betul.. Ini Linda ya!" tanya saya kembali padanya.
Di
hadapan saya sekarang adalah seorang ABG keturunan tionghoa yang
cantik. Saya perkirakan umurnya baru 16 tahun, tinggi 160 cm, berat 47
kg dan berkulit putih mulus khas cina dengan rambut lurus sebahu,
memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang
pas. Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna putih.
Kontol saya langsung tegak bagaikan Monas melihat cewek cantik ini.
"Gimana khabarnya?" tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.
"Baik Om, senang rasanya liburan ke Lombok"
"Oh ya? Udah kemana aja Linda?"
"Ke pantai Senggigi, terus Suranadi dan tempat gerabah itu"
"Terus Linda sekarang sama siapa?"
"Sama Papa, Mama dan sepupu, Linda tinggal di Senggigi Beach Hotel"
"Wah, asyik dong.."
"So pasti, tapi lebih asyik kalo diantar sama tour guide seperti Om"
"Itu sich gampang Lin, yang penting ada komisinya lho" canda saya.
"Tenang Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Linda"
Cerita
abg nakal Linda orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis
mandarin dan aroma tubuhnya yang sangat wangi. 'Adik' saya sudah nggak
bisa diam nich.
"Ceritanya Om Andi tuch asli khan?"
"Tentu saja asli lho, dari pengalaman pribadi"
"Enak dong"
"Enak apanya Lin?" pancing saya mulai memepetkan tempat duduk.
Ini baru kesempatan namanya. Asik khan pembaca, bisa berduaan sama abg yang tentu saja masih seger-segernya..
"Gituannya lho.." jawabnya tersipu malu.
"Emangnya Linda pernah gituan sama pacar?"
"Ya.. Hampir pernah"
"Hampir pernah gimana, nggak usah malu dech, ceritain dong"
"Siapa tahu Om bisa bantu" ujarku sambil tangan kiri saya merangkul pundaknya.
Wah, Linda tampaknya nggak marah nich saya pegang pundaknya, berarti ada lampu hijau dong.
"Janji ya Om, nggak bilang siapa-siapa"
"Janji dech" saya menunjukkan tanda victory padanya.
"Gini Om, Tony pacar saya itu kalo udah nafsu cepat keluarnya, padahal Linda belum apa-apa"
"Maksudnya.." tanyaku pura-pura blo'on padahal tahu maksudnya.
"Iya, pas kontolnya Tony nempel di anunya Linda, udah keluar duluan"
"Oh gitu, itu istilah kedokterannya ejakulasi dini"
"Terus ngatasinya gimana dong Om"
"Ya, Linda harus bisa foreplay dulu, maksudnya pemanasan gitu"
"Ya udah Om, tapi Tony maunya terburu-buru en lagian mainnya kasar sich"
"Linda mau Om bantuin?" tanya saya yang sudah tidak lagi melihat isi layar monitor sejak tadi.
"Maksud Om..?"
"Ya.. Gimana caranya foreplay"
"Hus.. Om ini ngaco, Linda khan pacarnya orang"
"Bukannya
ngaco, Linda ya tetap pacarnya Tony, Om khan cuma memberikan petunjuk"
jawab saya sungguh-sungguh membujuknya agar mau foreplay, habis potongan
tubuhnya itu, alamak geboy abis, mungkin rajin fitnes ya atau aerobic.
"Tapi.. Ada orang lho di sini Om, Linda khan malu"
"Nggak
ada orang di sini kok, sini Om pangku" rayuku sambil menarik
pinggangnya untuk duduk di pangkuan saya menghadap monitor komputer.
"Om.. Jangan.." celetuknya ragu dan canggung.
"Udah..
Atasnya doang kok, gimana?" tanya saya sambil membuka dua kancing atas
hemnya hingga kelihatan BH merahnya, tangan kanan saya langsung masuk
meremas payudaranya.
"Ja.. Ngan.. Om.. Geli.."
"Gimana rasanya Lin.."
"En.. Ak.. Sst.. Mmh"
Cerita
abg nakal Linda kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan
tangan saya, ditambah lagi ciuman saya yang mendarat secara tiba-tiba
pada lehernya. Tangan kiri saya juga mulai aktif meremas payudaranya
yang sebelah. Ciuman pada lehernya saya ubah jadi menjilat, jadi kedua
tangan meremas dan kadang-kadang memelintir kedua putingnya itu yang
makin lama makin mengeras.
"Mmh.. Mmh.." gumam Linda. Beberapa menit kemudian..
"Udah.. Om.. Sst.. Udah.." tahan Linda sambil melepaskan saya dan merapikan bajunya.
"Ada apa Lin, contoh foreplay belum abis lho" goda saya tersenyum.
"Mmh.. Iya sich Om, cuman nggak leluasa di sini"
"Maunya Linda dimana?"
"Tempat yang sepi orangnya gitu"
Saya lihat tempat rental internet itu sudah mulai ramai kedatangan
pengunjung, mungkin Linda agak terganggu juga konsentrasinya.
"Gimana kalo di hotel aja Lin, di sana lebih tenang" usulku.
"Iya dech.. Tapi jangan di Senggigi ya Om", jawabnya sambil tangannya mengandeng saya mesra.
"Oke, nanti OM cariin yang agak jauh dari Senggigi"
Dan
kami pun check in di salah satu hotel yang agak jauh dari Senggigi,
karena saya tahu Linda tidak mau ketahuan keluarganya, katanya dia
bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 3 jam. Karena itu
kami pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.
"Wah, di sini
baru tenang nich" kata Linda sambil memperhatikan hotel yang lumayan
tenang karena tempatnya agak jauh dari Senggigi dan kota.
"Nah, sekarang gimana? Mau nerusin caranya foreplay?"
"Mmh.. Gimana ya" Linda agak ragu kelihatannya.
Wah,
anak ini harus dirangsang lagi supaya mau foreplay, soalnya si 'buyung'
sudah tegak seperti pentungan pak satpam. Kemudian saya membuka kaos
atas saya dan celana panjang jins hingga tinggal CD, sengaja saya
membuka baju menghadap ke Linda.
"Wow.. Apaan tuch Om, kok kembung" kata Linda sambil menunjuk ke kontol saya.
"Linda mau lihat punya Om ya" Kutanggalkan semua celana dalam saya hingga saya bugil dan kelihatan kontol yang tegak itu.
"Wow.. Kontol Om bengkok dikit ya.." terheran-heran Linda melihat bentuk kontol saya.
"Ini baru asli lho Lin, tanpa pembesaran" ujarku sambil mendekatinya.
Cerita
abg nakal Tangan saya aktif membuka hem kremnya dan celana jins hitam
tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH merahnya dan CD putihnya yang
cantik, pemandangan yang indah. Saya gendong Linda dan menaruhnya
dengan lembut di sofa itu, kemudian saya mencium dan menjilat bibirnya
serta tangan saya meremas payudara dan mencopot pengait BH-nya.
"Om..
isep.. sst.. susu.. nya.. Linda.." rengeknya meminta saya menghentikan
ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan saya giatkan,
kemudian puting itu saya gigit perlahan.
"Terr.. us.. Om.. sst.. sst.." rintihnya sambil memindahkan kepala saya pada payudaranya.
Tangan
kiriku mengusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan saya masuk dalam
CD-nya dan mengusap-usap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian
saya masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.
"Ouh.. Mmh..
Enak.. Om.. Nah.. Gitu.." Saya turun lagi mencium perutnya yang putih
bersih, turun lagi mencium CD-nya yang mulai basah.
"Buka.. Aja..
Om.. Cepet.. Sst" celotehnya yang sudah bernafsu sekali sambil membuka
CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali vaginanya yang masih kencang dan
saya jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidah saya menari-nari.
"Sst.. Terr.. Us.. Om.. Mmh.." rintihnya tak karuan sambil menjepit kepala saya.
Beberapa menit saya permainkan vaginanya dan paha bagian dalam Linda yang sudah sangat basah sekali.
"Om.. Mmhmm.. Ganti.. Om.. Sstss"
"Gantian gimana Lin.." goda saya sambil telentang.
"Gantian Linda isep kontolnya Om, tapi jangan keluar dulu ya"
"Beres, nanti Om pakai kondom kok"
"Mmh.."
Linda tidak menjawab, soalnya sudah mulai menghisap kontol saya,
pertama-tama cuma masuk setengah tapi lama-kelamaan masuklah semua
kontol saya.
"Terr.. Us.. Lin.. Jilat.." perintah saya sambil
memegang kepalanya dan mendorong pelan supaya kontol saya masuk semua ke
mulutnya.
Beberapa menit kami melakukan oral sex, Linda ternyata menikmati permainan itu.
"U.. Dah.. Lin.. Om.. Nggak tahan.. Nich"
"Iya
Om, Linda juga pengin ngerasain senggama gaya kuda ama kontolnya Om
yang bengkok itu hi.. hi.." celotehnya tertawa sambil mengambil posisi
menungging.
"Sabar ya Lin, Om pasang kondom dulu"
Kemudian setelah saya pasang kondom, saya masukkan ke vaginanya, tenyata meleset.
"Aduh..
Om.. Pelan.. Dong" rintihnya kesakitan. Memang vagina Linda masih
sempit kelihatannya dan posisi tersebut agak susah sich.
"Lin tolong bantuin pegangin kontol Om"
"Sini Linda bantuin masukin tapi pelan ya"
Linda
kemudian memegang kontol saya dan mengarahkan ke vaginanya dan saya
dorong pelan, pelan tapi pasti dan bless.. masuk seluruhnya dengan
dorongan saya yang terakhir agak keras.
"Aduh Om sakit"
"Nggak apa-apa kok Lin, udah masuk kok"
"Sst.. Om.. Gini rasanya ya.. Sst.."
"Gi.. Mana.. Lin.."
"E.. Nak.. Sst.. Agak cepetan Om.. Sst"
"Nahh.. Sst.. Gitu.."
Cerita
abg nakal Genjotan demi genjotan saya giatkan sambil tangan kiri
memegang perutnya dan tangan kanan memegang payudaranya. Plok.. Plok..
Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit saya
ngentot dengan Linda dengan posisi doggy style. Dan semakin lama semakin
cepat.
"Ce.. Pat.. Sst.. Sst.. Om.. Aah.. Linda mau keluar nich" rintihnya tertahan.
"Sa.. ma.. an.. Lin.. keluarnya.. sst.. yess.." jawab saya sambil mempercepat sodokan kontol saya.
"Sst.. Lin.. Da.. Sst.. Kel.. Uar.. Om.. Argh.." jerit Linda.
Tiba-tiba
tubuh Linda mengejang dan saya pun juga, akhirnya crot.. crot.. crot..
Keluar cairan putih dalam kondom saya, bersamaan dengan muncratnya
cairan di vagina Linda. Tubuh kami pun lemas menikmati sensasi yang luar
biasa itu.
"Trim's ya Lin, rasanya gimana?" tanya saya sambil mengecup pipinya.
"Enak sekali Om, baru kali ini Linda puas"
"Gimana ML ama Om Andi Lin?" tanya saya sambil mencium pipinya.
"Puas
rasanya ke Lombok, dapat plusnya lagi" katanya sambil ke kamar mandi
dan beberapa menit sehabis mandi kemudian Linda sudah merapikan bajunya.
"Sampe besok ya, sehari lagi Linda pulang lho"
"Okey, kapan ketemu lagi?"
"Terserah Om dech, tapi jangan terlalu malam ya, nanti Papa curiga lho"
"Gimana kalo jam 19.20 Om jemput?"
"Okey
dech, seperti biasa ya" Maksudnya seperti biasa adalah, Linda kujemput
pakai mobil sewaan di Senggigi, tapi agak jauhan. Karena jika ketahuan
bapaknya khan bisa berabe.
Pukul 19.30 Linda sudah berada dalam
mobil bersama saya, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu
dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak,
makin cantik aja nich ABG, pikirku.
"Kita kemana Om?"
"Bandara Selaparang"
"Ngapain ke sana?" tanyanya heran.
"Udah nggak usah banyak tanya, nanti juga tahu"
"Linda ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om"
"Maka itu, Om mau kasih hadiah buat Linda"
"Wah,
terima kasih Om" jawabnya sambil mencium pipi saya mesra. Saya pilih
bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca
maksud saya, he.. he.. he...
Cerita abg nakal Setelah sampai
di bandara, saya parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga
kacanya hitam pekat. Saya ajak Linda pindah ke tempat duduk belakang
mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.
"Mana hadiahnya Om?" tanya Linda tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya.
"Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren" selidik saya menunggu tanggapannya.
"Maksud Om?"
"Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Linda mau nggak?"
"Idih, si Om maunya.." jawab Linda sambil tersipu.
Bagi
saya itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Linda hingga tanpa
menunggu jawaban dari Linda, saya langsung mencium bibirnya dan tangan
saya sudah mendarat pada pahanya. Saya elus-elus pahanya yang putih dan
masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan
lekuk-lekuk bodinya. Linda juga kelihatannya ingin menghabiskan malam
terakhirnya bersama saya dengan tergesa-gesa membuka celana saya sampai
separuh dan melahap kontol saya yang sudah kencang dari tadi.
"Teru.. Ss.. Lin.." perintah saya sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.
"Mmh..
Mmbmnb.." celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol
saya yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.
"Ud.. Ahh.. Lin.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh.."
Tiba-tiba
Linda melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan saya yang
berjongkok dan Linda yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan
yang sangat indah pembaca, Linda memakai CD kuning yang bergambar hati
atau cinta.
"Ayo Om, jangan diliatin aja"
"Ya.." jawab
saya sambil mencium vaginanya yang masih terbungkus CD kuningnya,
jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan
tak beraturan.
"Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh.." katanya menyuruh saya membuka celana dalamnya.
Dengan
dibantu Linda, saya membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia
tinggal mengenakan BH saja. Vaginanya yang ditumbuhi bulu halus itu
mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat saya cium dan jilat
pada bagian dalam vaginanya.
"Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst"
"Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst.." pintanya pada saya yang membuatnya sangat terangsang.
Sambil
menjilat seluruh bagian vaginanya, tangan kanan saya masuk ke dalam
BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang
memelintir putingnya yang sudah keras sekali.
"Ayo.. Om.. Sst.. Linda.. Nggak.. tahan.. Nih.." rintihnya memohon pada saya.
Saya
sudah mengerti maksudnya, Linda sudah sangat terangsang sekali ingin
melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian saya berganti posisi dengan
Linda saya pangku berhadapan dengan saya sambil membuka penutup
payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung
saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan
pesawat masih lama.
"Pel.. Lan ya Om" kata Linda sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.
"Gimana Lin..?"
"Udah
Om, sekarang aja" ajak Linda sambil memegang kontolku mengarahkannya
pada lubang kemaluannya sambil saya juga menyodoknya pelan, kemudian
pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol saya.
"Arg.. Sst.. Mmh.." rintih Linda karena masuknya kontol saya yang kemudian maju mundur dengan lembut.
Kontol
saya serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Linda yang masih sangat
kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi saya
dan tentunya juga Linda yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan
meraih kenikmatannya sendiri.
"Om.. Sst.. kemot su.. sunya Linda.. Sst.. Mmh.."
"Mmh.. Mmh.."
Sambil
menyodok vaginanya, saya menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya
bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang saya tirukan kira-kira
ceplok.. ceplok.. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan
dan jeritan kecil dari Linda membuat saya ingin segera memuntahkan lahar
putih yang sudah dari tadi saya tahan.
"Ce.. Peet.. Sst.. Om..
Linda.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh.." celotehnya meminta saya
menyodoknya lebih cepat dan gerakan pinggulnya semakin cepat.
"Ya..
Lin.. Ayo.." jawab saya dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan
pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah lahar itu secara bersamaan
crot.. crot.. crot..
"Argh.. Ahh.." jerit kecil Linda menyertai muncratnya lahar itu.
"Ahh.." kami berdua duduk dengan lemas dan puas dalam mobil.
"Trim's ya Lin" jawab saya sambil mencium keningnya.
"Sama-sama Om" jawab Linda sambil memeluk saya dengan erat.
Malam
itu kami habiskan dengan makan malam dan sebelum pulang ke hotel, Linda
meminta sekali lagi 'pelajaran' pada saya di pinggir pantai Senggigi
yang berpasir putih dan dalam cahaya bulan yang bersinar terang tapi
tidak di dalam mobil. Sampai-sampai saya kewalahan menuruti berbagai
macam gaya yang ingin dicobanya. Saya baru tahu bahwa ternyata Linda
yang keturunan tionghoa yang masih ABG itu nafsu sexnya juga tinggi.
Selamat
jalan Linda, semoga saja kamu puas jalan-jalan ke pulau Lombok. Nanti
kalau jadi study tour SMU-nya ke Lombok lagi, bilang Om Andi saja ya,
jangan lupa emailku, pasti akan kuantarkan teman-temannya juga.
Jangan Lupa Di Like Ya Gan
clik dulu